Lady Frizzy's shout: Tips hidup di tempat yang bernama bumi; Melakukan yang Terbaik

Pulau Natuna, pulau kaya yang hampir direbut China kini diperhatikan serius oleh Negara


Alif Stone Park di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
Beberapa bulan belakangan pulau Natuna kerap dibahas di media. Dimulai usaha penangkapan kapal ikan China yang oleh TNI AL dihalangi oleh kapal patroli lautan China. Beberapa awak kapal penangkap ikan itupun ditangkap sebelum kemudian kapal tersebut di hancurkan oleh dua kapal patroli China. Berita ini segera mendapat tanggapan serius dari kedua negara. Dari China, mereka meminta agar awak kapal tersebut
dijamin keselamatan dan segera dilepas dari tahanan. Sementara Indonesia menanggapi bahwa para awak tersebut akan tetap secara diproses sesuai dengan hukum Indonesia. China kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa awak tersebut tidak bersalah karena mereka melakukan penangkapan ikan di area lautan tradisional China. Dengan kata lain China mengklaim bahwa sebagian dari lautan Natuna itu adalah milik China. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun geram dengan tanggapan China. "(Pernyataan Tiongkok) itu klaim yang tidak betul, tidak mendasar dan tidak diakui oleh dunia internasional," katanya.
Menurut dia, alasan Tiongkok mengenai "traditional fishing ground" (tempat perikanan tradisional) di Natuna tidak diakui oleh aturan internasional termasuk Konvensi Hukum Laut PBB. (Ant)


Perhatian Pejabat Negara akan Pulau Natuna
 Berbuntut dari kejadian tersebut, para petinggi negara mulai memberikan perhatian serius terhadap pulau Natuna. Pada tanggal 22 Juni 2016, Pak Jokowi mengunjungi Natuna untuk melihat kondisi pulau tersebut secara langsung. Presiden Joko Widodo menginstruksikan patroli dan penjagaan di kawasan Natuna, Kepulauan Riau harus ditingkatkan dan pembangunan di Natuna juga harus dipercepat . Natuna sebagai salah satu pulau terdepan Indonesia sehingga pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan pembangunan ekonomi seperti industri perikanan, gas dan pariwisata bahari perlu segera dilakukan.
"Saya minta kemampuan TNI dan Bakamla (Badan Keamanan Laut) dalam menjaga laut harus lebih ditingkatkan, baik dalam kelengkapan teknologi radar maupun kesiapannya." ucap Jokowi dalam rapat terbatas di atas kapal RI Imam Bonjol 383 yang ada di kawasan Natuna. Presiden Joko Widodo juga meminta agar ekonomi dan kepariwisataan di pulau Natuna dikembangkan, terutama yang terkait di perikanan.
Pak Jokowi bersama Menko Polhukam Luhut Panjaitan di atas Kapal RI Imam Bonjol 383
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah bersinergi dengan Menteri ESDM dan Menteri Perikanan dalam menanggapi permintaan Presiden mengenai pengembangan ekonomi Natuna terkhusus di bagian migas dan perikanan.
"Saya sudah bicara dengan Pak Menteri ESDM dan diperoleh informasi, bahwa di perairan sekitar Natuna terdapat sekitar 16 blok untuk migas, dimana 5 blok sudah berproduksi dan 11 blok sedang bereksplorasi. sementara itu, Ibu Susi tadi juga menyampaikan mengenai perkembangan sektor perikanan, terutama pembangunan sentra kelautan dan perikanan secara terpadu, " ucap Retno.

Salah satu industri Migas Natuna, Blok Tangguh Unit Pengolahan gas alam cair
Sebelumnya tanggal 15 Juni 2016, Bupati Natuna, Hamid Rizal menerima rombongan asisten Deputi Kementrian Bidang Kemaritiman di kantor Bupati. Kedatangan sejumlah asisten Deputi ini untuk menselaraskan rencana kawasan strategis wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terluar. Dalam rapat ini, menurut Bupati Hamid Rizal, Natuna akan fokus dalam dua hal dalam membangun yakni kepariwisataan dan kemaritiman. Nantinya sebuah pelabuhan samudera akan dibangun sebagai tempat untuk kapal-kapal singgah. Namun program tersebut akan bisa dilaksanakan tahun depan, berhubung tahun ini Natuna masih dalam tahap mengatasi soal air bersih, listrik dan telekomunikasi hingga transportasi khusunya udara.

Peta Pulau Natuna, letaknya yang strategis berpotensi untuk
 membangun pelabuhan samudera
Di bidang kepariwisataan, Menteri Arief Yahya mengungkapkan bahwa Natuna akan menjadi destinasi wisata baru. Menteri pariwisata mengatakan mulai merapatkan barisan dan mengonsolidasikan jajarannya untuk membangun Natuna dan sekitarnya sebagai destinasi wisata baru. Menpar mengatakan bahwa Natuna sebagai pulau terluar memiliki potensi wisata ditambah Natuna memiliki banyak pulau dengan pantai yang bersih dan pasir putih sehingga sangat cocok menjadi destinasi wisata bahari. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, ide untuk mengembangkan pariwisata sudah lama disampaikan, namun tidak dapat direalisasikan dalam waktu singkat karena membutuhkan anggaran yang besar dan regulasi yang mendukung.
Kepulauan Anambas,salah satu tujuan wisata yang menarik
di Natuna

Pantai Senoa